Pertemuan dan diskusi Bapak Kepala Sekolah bersama Panitia Agent Perubahan
Mengelola peserta didik perlu strategi dan seni tersendiri. Tidak terkecuali anak SMP dengan psikologi labilnya. Hal menarik untuk menjadi study adalah yang kami terapkan di Nama Sekolah Anda dengan membentuk agen perubahan. Sebuah konsep yang kami kemas dengan Yayasan Setara dengan dikawal oleh Dinas Pendidikan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak dan didukung oleh Unicef.
Agen Perubahan dibentuk berdasarkan pilihan siswa melalui angket untuk menuliskan 10 siswa yang paling disukai mulai kelas 7,8, dan 9. Setelah terpilih 60 siswa yang paling banyak disukai temannya, dikomunikasikan ke orang tua siswa untuk diizinkan menjadi tim agen perubahan. Hanya yang diizinkan orang tua yang akhirnya berkegiatan setiap hari Jumat usai pembelajaran. Pada akhir semester 1 agen perubahan mengadakan kegiatan roots day sekaligus mengkampanyekan program pencegahan bullying dan penerapan disiplin positif.
Kegiatan ini terus berlanjut untuk melakukan perubahan khususnya pencegahan bullying dan mengajak untuk menegakkan desiplin positif. Kunjugan, diskusi dan sport dari Yayasan setara dan perwakilan Unicef masih aktif dilakukan. Pada tanggal 28 Maret apan ada duta unicef untuk juga melihat dan memberi sport tentang kegiatan ini. Yang jelas hasil signifikan kami rasakan dalam mewujudkan sekolah ramah anak dengan berusaha mencegah bullying dan tindakan desiplin positif. Sekali lagi mengelola anak-anak adalah seni. Semoga menginspirasi.